Padahal lukisan adalah sebuah karya seni, lukisan dapat dibuat oleh siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, dan dapat menjadi hobi, atau bentuk ekspresi diri.
Dalam Akun Instagram Aktivis sekaligus Musisi, Iksan Skuter mengkritik dengan cuitannya :
" Merespon lukisan ini dengan lagu "Hymne Koruptor"
Lukisan "Tikus dalam Burung Garuda" karya Rokhyat menggambarkan ironi besar dalam realitas bangsa ini: Garuda, simbol kebanggaan dan kedaulatan negara, ternyata dikuasai oleh tikus-tikus rakus yang menggerogoti keadilan, moralitas, dan kesejahteraan rakyat. Tikus-tikus itu adalah metafora bagi para koruptor, penguasa serakah, pemuka agama yang menjual ayat demi uang, serta masyarakat yang kehilangan akal sehat dan nurani karena dibutakan oleh materi.
Ternyata di negeri ini masih ada pembatasan seni, pemenjarahan ekspresi, Ironi.
Catatan : Jika ada sanggahan atau kritik Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui WA : 08980094962 (Yahya)
0 Komentar