Mbah Demung Kembang Belor Pacet

Makam Mbah Demung terletak dibawah jalan sumber jubel dan Wisata Kluraks, didekat komplek perkebunan warga, dibangun dengan bangunan melingkar

Sejarah Mbah Demung tidak lepas dari berdirinya Desa Kembang Belor, desa ini didirikan oleh Raden Slamet atau Mbah Demung yang memiliki istri bernama Mbah Proyo. Mbah Demung meninggal di samping desa dan di makamkam di sana. 

Mbah Proyo meninggal di selatan desa dan dimakamkan di sana pula. Pada tahun 1929, Belanda meresmikan sumber air Jubel. Sebelum desa ini bernama Kembang Belor, desa ini disebut dengan desa jubel oleh masyarakat yang tinggal di desa ini. Kata Jubel berarti  air yang berjubel dari batu yang buntu. Desa Jubel berarti desa yang buntu, kisah ini ditulis oleh kemenparekraf dalam laman resminya. 

Diatas adalah sekelumit kisah mengenai Mbah demung, jika kalian ingin kesana, akses yang harus ditempuh sangatlah mudah, terdapat juga parkir motor dan mobil, juga terdapat fasilitas lainnya seperti musholla dan toilet.

Penulis : Elias Yahya 




Posting Komentar

0 Komentar